“Di manapun, Kapanpun dan dalam Situasi Apapun”

“Di manapun, Kapanpun dan dalam Situasi Apapun”

“Di manapun, Kapanpun dan dalam Situasi Apapun”

 “…Dimana pun siswa Gloria, Hidup muliakan Tuhan…”

Kalimat di atas adalah penggalan bagian akhir dari reff  Lagu Mars Gloria yang sangat sering dinyanyikan oleh Siswa, Guru , Kepala sekolah, bahkan Koordinator  di Sekolah Kristen Gloria. Setiap kali bagian lagu ini dikumandangkan, tentu kami semua ada perasaan terharu, bangga ,tapi sekaligus juga gentar. Mengapa ada gejolak perasaan seperti itu? Karena sekelumit kalimat itu cukup mengingatkan bahwa TUHAN lah yang mengijinkan Sekolah Kristen Gloria bisa ada hingga sekarang. Dan bukan sekedar ada, melainkan Tuhan mempercayai Sekolah Kristen Gloria untuk menjadi wadah bagi setiap generasi yang pernah mengecap pendidikan di dalamnya agar kelak sungguh-sungguh memuliakan TUHAN di segala aspek hidup, di manapun, kapanpun dan dalam situasi apapun yang diberikan oleh zaman mereka. Namun harus diakui bahwa ada perasaan gentar  “Apa yang harus dilakukan oleh Para Pendidik dan Orang tua untuk dapat menyiapkan para siswa agar dapat memuliakan ALLAH senantiasa?”

Kisah masa kecil TUHAN YESUS yang dicatat dalam Injil Lukas 2:41-52.   Narasi dalam kisah ini sangat menarik karena memberikan pengajaran dan bekal  dalam menjalani kehidupan dengan berbagai aspek yang ada:

  1. Ayat 41-42 : Selaku pendidik dan orang tua, Yusuf dan Maria merancang dengan sungguh-sungguh agar YESUS, Anak mereka itu dapat aktif terlibat dalam kegiatan kegamaandengan tujuan untuk mengasah pertumbuhan  kerohanian-Nya dan  hasilnya  : TUHAN YESUS sangat antusias berada di dalam Rumah Bapa-Nya.
  2. Ayat 43-45 : Selaku pendidik danorang tua, Yusuf dan Maria menggunakan metode pendidikan bukan dengan  cara yang  otoriter melainkan dengan sikap yang memberi keleluasaan pada anak untuk beraktualisasi diri tetapi tetap dipenuhi unsur care dan tanggungjawab dalam pendamping dan  hasilnya: selain menjadi sangat cerdas dan kritis, TUHAN YESUS juga mampu beradaptasi/bersosialisasi  dengan berbagai kalangan dan dengan tata krama/ sopan santun yang memadai.
  3. Ayat 51-52 : Selaku pendidik danorang tua, Yusuf dan Maria sangat fokus dengan tugas pengasuhan yang mereka emban. Mereka sangat fokus dalam hal pendampingan pertumbuhan berbagai karakter TUHAN YESUS, sebagai Anak mereka. Bunyi ayat “…Ia tetap hidup dalam asuhan mereka…” ini selain bermakna tentang kesediaan TUHAN YESUS untuk taat, juga memiliki indikasi betapa Yusuf dan Maria sangat fokus pada kebutuhan tumbuh kembang Putra mereka itu, dan  hasilnya  : Tuhan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Kiranya TUHAN mengaruniakan kepada kita Para pendidik dan Para Orang tua dengan  hikmat yang sama seperti Yusuf dan Maria sehingga kelak setiap anak/siswa yang dipercayakan kepada kita dapat terus memuliakan TUHAN, di manapun, kapanpun, dan dalam situasi apapun. Amin. Solideo Gloria!

Ribka Feriyana  ( Sekolah Kristen Gloria )

Leave a comment

Informasi Pendaftaran Siswa Baru