Gloria’s Project Conference : Unjuk Inovasi Kreatifitas Siswa dari Interdisciplinary Project

Gloria’s Project Conference : Unjuk Inovasi Kreatifitas Siswa dari Interdisciplinary Project

Menutup akhir tahun pelajaran, Sekolah Kristen (SK) Gloria menggelajar beragam kegiatan. Seperti halnya, Gloria’s Project Conference (GPC) yang diadakan oleh SMP Kristen Gloria 1. Sebuah kegiatan yang menyajikan hasil project siswa kelas 7 dan 8 selama 2 semester, dimana siswa akan menunjukkan product yang telah dikerjakannya secara berkelompok dan merepresentasikan langsung kepada orang tua. Kegiatan yang dilaksanakan secara onsite mulai tanggal 14-15 Juni 2022 di Aula SMP Kristen Gloria 1 ini, merupakan penerapan Interdisciplinary Project Based Learning yang diterapkan oleh SK Gloria.

“Sekolah menghadirkan GPC sebagai media siswa dapat belajar secara utuh dan dapat belajar secara langsung. Mulai dari proses penelitian project yang mereka lakukan dari mengalisa, meneliti hingga mempresentasikan project yang mereka buat. Untuk menambah semangat para siswa, sekolah mengadakan lomba presentasi dan juga penghargaan karya atau booth favorit melalui voting dari orang tua,” Ms. Kim Ruthie, Kepala SMP Kristen Gloria 1.

“Melalui kegiatan ini siswa dapat mengasah kreativitas, mengembangkan diri dalam ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri, serta belajar untuk berbagi ilmu dan bekerja sama dalam kelompok,” imbuh Ms. Mega Putri, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Kristen Gloria 1.

Beragam produk hasil project yang dibuat ditampilkan dengan meriah dan dipresentasikan para siswa dengan sangat antusias. Seperti Kotak Sterilisasi dengan Teknologi UVC yang dibuat oleh Brenda, Aaron, Venice, dan Vince dari kelas 8C. “Kami membuat dua bentuk model, yang pertama kotak sterilisasi dari box container yang dilengkapi dengan lapisan aluminum foil dan UV LED; yang kedua kami membuat dalam bentuk tas lapisan alumnium foil yang dilengkapi UV LED dan bisa didukung oleh tenaga power bank sehingga bisa lebih mudah jika dibawa kemana-mana. Pengoperasian alat ini hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk 1 sterilisasi barang,” ungkap Brenda Katherine.

Selain kotak sterilisasi, ada juga siswa yang membuat inovasi berupa Room Sterilizer, sterilisasi ruangan dengan ozone generator oleh Jessica Andrea, Claris, Matthew, dan Kevin. “Produk yang kami buat ini adalah pengembangan dari stavolt yang kami rancang dengan kipas angin dan ozone generator,” ujar Claris.  “Yang pertama kami lakukan adalah mengeluarkan semua isi stavolt kecuali saklarnya. Saklar akan berfungsi sebagai on/off alat. Kemudikan kita bisa memasukkan kipas angin dan ozone generator, kita sambungkan dengan kabel-kabel pada saklar stavolt. Jangan lupa untuk memasang fan grill/pelindung kipas, tutup stavolt dengan menggunakan obeng. Lalu pensteril ruangan siap digunakan,” imbuh Matthew dan Kevin. “Alat ini dapat membantu mensterilkan ruangan dengan membunuh virus, bakteri serta mengurangi kelembapan udara sehingga dapat membantu memutus rantai penyebaran virus. Room Sterilizer ini juga merupakan daur ulang stavolt sehingga secara tidak langsung dapat menumbuhkan kesadaran bahwa mendaur ulang dapat menghasilkan barang bermanfaat,” ungkap Jessica Andrea.

Kegiatan GPC juga disambut baik oleh orang tua. “Kegiatan yang bagus. Kami lihat anak-anak dapat banyak belajar untuk berani. Berani berinovasi dan berani menceritakan produk mereka. Inovasi yang mereka buat juga menarik dan unik, seperti tadi kita menemukan ada kelompok yang membuat cairan pembersih mata dari brotowali,” ungkap Ibu Inneke Widjaja, orang tua Josephine Widjaja, siswa SMP Kristen Gloria 1.

“Kegiatan yang menarik dan sangat bagus. Anak-anak banyak belajar untuk mencoba hal baru yang mereka belum pernah coba sebelumnya, banyak kreatifitas yang mereka hasilkan dan inovatif,” ujar Ibu Fanina Jusuf, orang tua Kayla, siswa SMP Kristen Gloria 1.

Leave a comment

Informasi Pendaftaran Siswa Baru