LANGKAH BIJAK MEMILIH SEKOLAH

LANGKAH BIJAK MEMILIH SEKOLAH

LANGKAH BIJAK MEMILIH SEKOLAH

Di zaman yang semakin penuh persaingan ini, tak dapat dipungkiri pasti menimbulkan gejolak kegelisahan di kalangan orangtua terhadap masa depan anak. Hanya anak-anak yang mampu bersaing yang kelak akan mendapat peluang untuk hidup lebih baik. Itu sebabnya hampir semua orangtua juga berjuang agar anak-anak mereka dapat memiliki pendidikan yang bagus. Karena pendidikan diyakini sebagai bagian yang berperan penting dalam mempersiapkan seseorang untuk memiliki kesempatan kerja yang lebih baik dan tentu saja hal itu akan dapat menempatkan seseorang pada taraf hidup yang berkualitas.

Sayapun mengalami gejolak kegelisahan itu. Sebagai seorang nenek yang hingga saat ini masih berkecimpung di dunia pendidikan, saya juga punya keinginan besar agar cucu saya mendapatkan pendidikan yang terbaik sehingga dapat mengoptimalkan seluruh aspek kecerdasannya. Dan saat ini sekolah-sekolah yang menyediakan berbagai fasilitas pengembangan seluruh aspek kecerdasan sudah sangat menjamur di mana-mana. Tentu saja ini juga menjadi pilihan yang tidak mudah bagi orangtua. Berada di dalam kegalauan tentang pilihan tempat pendidikan ini, saya mengingat sebuah kisah dalam Alkitab, yaitu tentang Elkana dan Hana yang memilihkan tempat pendidikan bagi putranya, Samuel. Melalui 1 Samuel pasal 1-4, ada beberapa langkah bijak yang dilakukan Elkana dan Hana sebagai orangtua yang juga pasti sangat menginginkan Samuel menjadi berhasil di kemudian hari:

  1. Mereka berkomitmen untuk meletakkan pondasi pendidikan bagi Samuel yang menekankan pembentukan kecerdasan secara spiritual (Godliness).
  2. Mereka menyerahkan Samuel untuk mendapat pendidikan yang berdampak bagi seluruh hidupnya. Itu sebabnya sejak dini dan bahkan sampai dewasa dia belajar (Life Long Learning) di Rumah ALLAH, di Silo.
  3. Mereka menempatkan Samuel di mana Samuel dapat belajar dalam hal ketaatan (Obedience) melalui pengasuhan serta pengawasan Imam Eli.
  4. Mereka  mempercayakan Samuel kepada Imam Eli agar dapat dilatih dalam hal tanggungjawab (responsibility) melalui berbagai penyelenggaraan tugas/ pelayanan yang ada di Bait Allah itu.
  5. Mereka memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan Imam Eli agar Samuel dilatih untuk memiliki kebiasaan baik. Dan ternyata kebiasaan baik itu berkembang sebagai bagian dari pertumbuhan karakter, yang nampak dalam perilaku Samuel yang penuh integritas (Integrity).
  6. Mereka memilih tempat yang tepat di mana Samuel dapat berinteraksi serta mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan diri (Adaptability), baik dengan situasi maupun dengan orang-orang yang baru.

Di kemudian hari, saat Samuel menjadi dewasa, ALLAH membuatnya menjadi pemimpin besar yang berdampak bagi banyak orang. Keberhasilan Samuel di masa depan itu adalah hasil tempaan yang diterimanya saat dia masih dalam usia muda (usia sekolah). Beruntunglah orangtua Samuel tidak salah pilih sekolah.

Dan Sekolah Gloria yang memiliki core value  sama dengan yang diterima Samuel, tetaplah menjadi pilihan terbaik bagi setiap orangtua yang menghendaki putra-putrinya dapat  mencapai keberhasilan secara luar biasa di masa depan, seperti yang terjadi pada Samuel.

Oleh Bu RIBKA FERIYANA

Kabag Kurikulum KBTKSD , YPK GLORIA.

Leave a comment

Informasi Pendaftaran Siswa Baru