NATAL YANG BERARTI

NATAL YANG BERARTI

“Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang kan menyelamatkan umat-Nya dari dosa.” (Matius 1:21)

“Sebab natal tak akan berarti tanpa kasih-Mu, lahir di hatiku…” Tentu kita tidak asing dengan sepenggal lirik dari lagu Indahnya Natal Di Hatiku ini. Namun apakah lirik tersebut menggelitik hati dan pikiran kita, bahwa ternyata ada natal yang berarti (memberikan arti) dan ada natal yang tidak berarti? Bagaimana saya memaknai berartinya natal? Apakah natal akan berarti saat berkumpul dengan keluarga, teman, makan bersama dan tukar kado? Ataukah natal itu menjadi berarti dengan ukuran suksesnya acara natal yang saya persiapkan? Kalau berartinya natal kita masih seputar kegiatan natal, ada baiknya kita berhenti sejenak untuk merenungkan apakah natal itu sudah memberikan arti yang sebenarnya dalam hidup kita? Karena jika hanya

seputar kegiatan natal, arti dan sukacita natalpun semu. Setelah rangkaian acara natal selesai, selesai juga arti natal.

Yusuf, Maria adalah orang pertama yang merasakan natal yang berarti. Mereka percaya perkataan malaikat bahwa bayi yang akan dikandung Maria adalah Yesus, yang merupakan penggenapan janji Allah untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Karena mereka percaya, merekapun taat sepenuhnya kepada rencana Allah meski ada resiko dicemooh, dihakimi orang sebab Maria mengandung sebelum menikah. Para gembala di padang rumput juga mempercayai kabar sukacita dari malaikat tentang lahirnya Sang Juruselamat. Tanpa ragu mereka segera mencari bayi Juruselamat di kota Betlehem. Akhirnya mereka menjumpai bayi Yesus, merekapun menyembah-Nya. Hati mereka diliputi sukacita besar sehingga dengan semangat mereka menceritakan kepada semua orang tentang Juruselamat yang benar-benar telah mereka jumpai (Lukas 2:17,20). Simeon dan Hana sudah menantikan sekian lama Sang Mesias yang Allah janjikan. Ketika mereka berjumpa dengan bayi Yesus di Bait Allah, mereka percaya bahwa bayi Yesus inilah Mesias, Sang Juruselamat itu. Mereka sangat bersukacita sehingga merekapun menceritakan tentang Yesus yang adalah Juruselamat kepada semua orang (Lukas 2:25-38). Natal yang sangat berarti dalam kehidupan Yusuf, Maria, para gembala, Simeon dan Hana karena mereka percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat yang akan menyelamatkan mereka dari dosa. Dan perjumpaan dengan Yesus telah mengubah hidup mereka, membuat mereka tak hentinya mengabarkan berita keselamatan itu. Sebaliknya natal tidak berarti apa-apa bagi Herodes, semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, karena mereka tahu lahirnya Yesus Sang Mesias tapi mereka tidak mempercayai-Nya.

Natal akan menjadi berarti jika kita sungguh percaya dan menerima kasih Yesus yang rela lahir ke dunia, mati disalib dan bangkit untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Sudahkah setiap kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita? Jika sudah mengalami natal yang berarti, mari kita ceritakan kasih dan keselamatan di dalam Yesus kepada semua orang. Selamat Natal, Tuhan Yesus memberkati!

Elok Chrisinar

Leave a comment

Informasi Pendaftaran Siswa Baru