“ORANG TUA ADALAH GURU YANG TERBAIK”

“ORANG TUA ADALAH GURU YANG TERBAIK”

“ORANG TUA ADALAH GURU YANG TERBAIK”

Sebagai salah satu langkah memutus rantai penyebaran virus Covid-19,  Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan dalam konferensi pers (Minggu,16 Maret 2020 ) agar seluruh rakyat Indonesia bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah. Maka Sekolah Kristen Gloria juga merespon secara positif himbauan tersebut dengan mengacu pada arahan dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Setelah Sekolah Kristen Gloria libur Tengah semester, maka diumumkan bahwa seluruh siswa melanjutkan pembelajaran di rumah, dengan sistem belajar secara online (menggunakan perangkat teknologi ).

Bagi Para Guru, kondisi seperti ini adalah hal yang berat, karena guru yang biasanya berkesempatan menjalin relasi dan kebersamaan dalam mengembangkan sikap, moral, dan spiritual secara langsung di sekolah akhirnya terbatas hanya dengan media online. Walaupun kami sadar bahwa sebenarnya orang tua-lah guru yang terbaik buat anak anak ketika mereka belajar di rumah.

Sebagai orang percaya, kiranya kenyataan bahwa anak-anak harus belajar di rumah sekarang ini tetap membuat kita yakin bahwa segala sesuatu terjadi bukanlah kebetulan dan pasti dalam kontrol ALLAH. Segala sesuatu akan mendatangkan kebaikan buat kita, anak-anak -Nya yang percaya bahwa Bapa di Surga adalah BAPA YANG BAIK. Mari kita bersama-sama, baik guru dan orang tua mengambil hikmah (hal-hal positif) dari peristiwa ini. Sikap ini sama seperti ilustrasi tentang  dua orang kehausan yang masing-masing memegang setengah  gelas air minum di tangannya. Orang pertama berkata, “Aduh, kok airnya cuma setengah gelas sih?” Sedangkan orang kedua nampak tenang  dan berkata, “Untung masih ada setengah gelas nih.”  Kita belajar dari respon orang kedua, yang memilih untuk bersikap positif di tengah kondisi yang tidak terlalu ideal (kondusif), karena kita sedang menghadapi pandemi virus covid-19 ini.

            Bapak/Ibu yang harus mendampingi dan membimbing anak anak untuk belajar di rumah, kiranya terus bersikap positif dengan menerapkan pola/prinsip“Home Learning”, yang ada pada keluarga-keluarga Yahudi seperti dalam Firman Tuhan : “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”(Ulangan 6:6-7). Tuhan ALLAH memerintahkan setiap orangtua Yahudi agar ketika mereka “Stay at Home” (Home Learning) dapat menggunakannya sebagai “kesempatan untuk mengedukasi” anak-anak dengan baik. Mari kita gunakan kesempatan untuk melakukan :

  1. Edukasi melalui pekerjaan. Anak-anak Yahudi selalu belajar dari pekerjaan sehari-hari yang ada dalam keluarga mereka dan belajar terlibat dengan pekerjaan-pekerjaan orangtuanya juga sesuai dengan kapasitas mereka. Anak anak bisa belajar kehidupan langsung dari kehidupan orang tua di rumah.
  2. Edukasi melalui tradisi lisan. Keluaran 20:1 : “Akulah Tuhan Allahmu yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.” Keluarga Yahudi bertanggung jawab untuk mengingatkan ulang tentang peristiwa yang penting, baik itu berupa bentuk-bentuk kebenaran/penyertaan ALLAHdalam perjalanan hidup mereka maupun berupa nilai-nilai, tata krama dan etika yang harus mereka junjung tinggi sebagai keluarga dan sebagai anggota masyarakat. Anak anak akan mendapat didikan langsung dari orang tua, apa yang benar dan apa yang baik bagi perkembangan fisik, intelektual, social, emosional maupun kerohanian dimana orang tua langsung mengajarkannya .
  3. Edukasi melalui ibadah. Pada hari Sabat tiap ibu menyalakan pelita khusus, memasang taplak meja yang bersih dan meletakkan dua potong roti sebagai lambang manna di padang gurun. Para ayah menuangkan air anggur dan mengucapkan doa Khidusin, yaitu doa pengudusan hari Sabat. Upacara lainnya, Paskah, Pondok Daun, Pentakosta dan banyak lagi. Semua kesempatan ini dipergunakan orangtua untuk mendidik anak-anak menghormati ALLAH dengan melatih sikap serius di setiap ibadah yang diadakan.

Ketiga prinsip/ pola itu dilakukan oleh orangtua dalam ketaatan pada perintah Allah, yaitu menjaga kelangsungan hidup ini dengan baik. Maka senada dengan perintah Allah itu, kiranya  Bapak/Ibu selaku Orang tua murid dapat menikmati “Home Learning” bersama anak-anak. Mungkin selama ini Bapak/Ibu tidak memiliki banyak waktu untuk mendampingi anak-anak karena tanggung jawab pekerjaan yang memang juga sangat penting. Maka, jadikanlah momen “Home Learning” ini sebagai kesempatan untuk menjalin relasi/kebersamaan serta untuk mengedukasi anak-anak yang kita kasihi, karena selaku orang tua justru Bapak /Ibu-lah Guru yang terbaik.

Sambil tetap terus berdoa dengan tekun agar Covid-19 ini cepat berlalu sehingga anak-anak bisa segera kembali ke sekolah.

Oleh : Ibu Ribka Feriyana

Leave a comment

Informasi Pendaftaran Siswa Baru