REUNI ALUMNI : CIPTAKAN RUANG KOLABORASI BISNIS

REUNI ALUMNI : CIPTAKAN RUANG KOLABORASI BISNIS

 

Ada yang berbeda dari kegiatan reuni yang diadakan oleh Ikatan Alumni SMA Kristen Gloria 1. Biasanya reuni diisi dengan nostalgia, mengenang kembali masa-masa sekolah, bercengkrama dan bersenda gurau. Namun panitia reuni alumni kali ini menyajikan reuni dalam pertemuan virtual yang bertajuk, Gloria Business Summit. Sebuah ruang yang dibangun bagi Alumnus untuk dapat membentuk kolaborasi bisnis. “Kegiatan ini sebagai wadah Alumni SMA Kristen Gloria untuk berkolaborasi melalui ide bisnis yang dimiliki,” ujar Christopher Tanihaha, Ketua Ikatan Alumni SMA Kristen Gloria 1.

Kegiatan yang dikemas melalui platform video conference ini, menghadirkan 6 speakers yang merupakan Alumnus SMA Kristen Gloria 1.  Ke-6 alumnus dipilih dari angkatan dan profesi yang berbeda agar bisa berbagi pengalaman dan berkolaborasi dalam bisnis. “Kalau kita hitung dari alumni angkatan pertama hingga tahun 2016, SMA Kristen Gloria 1 sudah memiliki hampir 2000 alumni yang sudah bekerja. Itu artinya kita memiliki 2000 potensi berkolaborasi membangun bisnis,” imbuh Christopher Tanihaha.

Speakers pertama ada Giovanni Gunawan, alumnus tahun 2010 yang menekuni bidang arsitek. Giovanni tidak hanya memberikan paparan serba-serbi dunia arsitek. Namun dirinya juga menawarkan kolaborasi bisnis dalam bidang desain arsitektur, desain interior, furniture maker, hingga general contractor.

Selain Giovanni beberapa alumni yang didapuk adalah Zellic Alexis yang saat ini merupakan pemilik bisnis F&B Dapur Group dan Tea Factory sekaligus direktur PT Imanuel Jaya Abadi. Sebuah perusahaan plastik dan packaging milik keluarga. Kemudian ada Samuel Lie, Alumnus tahun 2009 yang merupakan pemilik Common Grounds Surabaya dan consultant bisnis F&B, The Good Idea.

Ada juga alumnus yang sedang menekuni bisnis logistik, yakni Richard Dexter. Alumnus tahun 2009 yang merupakan pengelola dan pengembang sistem teknologi logistik di perusahaan keluarga, PT Dwipa Kharisma Mitra. Richard Dexter menyampaikan bahwa kesempatan untuk berkolaborasi di dalam membangun program sistem informasi teknologi, jasa layanan penyimpanan dan service container dengannya sangat terbuka lebar.

Diantara 6 speakers, ada Matthew Tanihaha yang sedang merintis Matthew’s Fish Farm yang bergerak di bidang perikanan dengan sistem Bioflok. Bidang yang ditekuni Mattew Tanihaha tergolong unik.  Alumnus tahun 2015 ini membagikan gambaran situasi dan kondisi serta peluang usaha bidang perikanan yang menjanjikan di Indonesia. Tidak hanya itu, Mattew Tanihaha juga menawarkan kolaborasi bisnis seperti yang dilakukan speakers yang lain.

Selain menawarkan ruang kolaborasi, Gloria Business Summit juga dilengkapi dengan sharing dari seorang professional, Meylina Sarah. Berbeda dengan penawaran kolaborasi dari speaker alumni lainnya, Meylina Sarah, alumnus tahun 2013, bercerita tentang perjalanannya meniti karir sebagai seorang professional di salah satu perusahaan multinasional. Bekerja sebagai Corporate Executive di PT HM Sampoerna Tbk, membuat Meylina mematahkan pandangan kehidupan membosankan yang selama ini beredar. “Bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah korporasi tidak selamanya membosankan. Justru kita diajak untuk bereksplorasi lebih dan membantu kita melihat situasi dari berbagai perspektif. Tidak hanya dari perspektif perusahaan namun juga dari perspektif community maupun customer,” cerita Meylina Sarah.

Menutup Gloria Business Summit Christopher Tanihaha mengungkapkan, “Ini merupakan pertemuan kami yang pertama, namun kami melihat antusias teman-teman alumni sangat tinggi. Jadi kami sepakat akan mengadakan pertemuan dan mengembangkan ruang kolaborasi ini. Rencananya kami akan membuat sebuah platform kolaborasi yang bisa diisi dan dinikmati alumni SMA Kristen Gloria 1.”

Leave a comment

Informasi Pendaftaran Siswa Baru