Cegah Erosi dengan Tanaman Akar Wangi Membawa Siswa SMP Kristen Gloria Raih Juara 1 Lomba Peneliti Pelajar Surabaya (LPPS)

Cegah Erosi dengan Tanaman Akar Wangi Membawa Siswa SMP Kristen Gloria Raih Juara 1 Lomba Peneliti Pelajar Surabaya (LPPS)


Lingkungan adalah komponen penting dalam kehidupan. Tidak dipungkiri, isu lingkungan merupakan isu yang penting dan harus diperhatikan. Seperti halnya kasus tanah longsor/erosi di tepi sungai, gunung, atau perbukitan banyak terjadi di negara Indonesia. Siswa SMP Kristen Gloria 2, Felicia Jacqueline Wang dan Keysha Tanusaputra mencoba menjawab permasalahan lingkungan ini melalui tanaman akar wangi (Vetiveria zizainoides) dalam penelitian mereka pada Lomba Peneliti Pelajar Surabaya (LPPS).

Dalam lomba yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Surabaya ini, Feli dan Keysha melakukan penelitian pada akuarium dengan menggunakan air dan tanah. Dalam akuarium tersebut, Feli dan Keysha menciptakan simulasi gelombang air pada dataran, seperti halnya ekosistem tepi sungai/pantai. Mereka melakukan eksperimen dengan melakukan pencatatan ketinggian permukaan air pada dataran, baik adanya akar wangi maupun tanpa akar wangi. “Penelitian kami ini berangkat dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bapak Gunawan di tahun 2012 tentang pencegahan erosi dengan tanaman akar wangi di daerah pegunungan. Dalam penelitian tersebut diketahui, akar dari tanaman akar wangi dapat menembus lapisan tanah setebal 15cm, walaupun pada lapisan yang sangat keras,” ujar Keysha.

Pada eksperimen pertama tanpa tanaman akar wangi dengan gaya ombak 10 Newton, diperoleh rata-rata kenaikan air pada permukaan dataran setinggi 2,83 cm. Pada eksperimen kedua dengan tanaman akar wangi dan gaya gelombang yang sama, tercatat kenaikan air pada permukaan dataran sebesar 1,03 cm. Melalui hasil penelitian ini, Feli dan Keysha melihat, dengan adanya tanaman akar wangi terjadi penurunan gelombang sebesar 1,80 cm. Sehingga dapat disimpulkan, tanaman akar wangi mampu beradaptasi dengan gelombang air karena sifat pertumbuhan akar yang dimilikinya. Hal ini membantu mencegah laju abrasi dan erosi karena dapat berkurangnya energi gelombang air yang dating ke permukaan tanah.

Penelitian yang dilakukan Feli dan Keysha ini berhasil meraih Juara 1. Baik Feli maupun Keysha mengakui, proses yang dilalui tidak mudah. “Mulai dari pendaftaran, pembuatan proposal, melalukan penelitian dan membuat poster serta presentasi sampai final, kurang lebih dilakukan selama 3 bulan. Persiapan dalam pembuatan proposal mulai kami lakukan di Bulan Agustus dan di Bulan September kami mulai lakukan penelitian,” ungkap Feli.

Keberhasilan yang diraih diakui mereka tidak lepas dari penyertaan Tuhan dan dukungan dari sekolah maupun teman-teman. ““Sempat kami juga merasakan keluh kesah, capek dan kadang-kadang juga merasa ingin menyerah saja. Karena prosesnya cukup lama dan cukup ribet. Tapi kami menguatkan diri kami, kalau kita sudah sampai di tahap ini kita harus tetap berjuang, nggak boleh nyerah, no turning back. Sekolah juga sangat mendukung kami. Selain doa dan semangat yang diberikan, pendampingan dan bimbingan dari sekolah, seperti halnya dari Mr. Nino sangat membantu kami. Puji Tuhan, Tuhan sertai kami hingga bisa meraih juara 1,” imbuh Keysha.

Leave a comment

New Student Registration Information