Tips Membuat Video Ala Guru Sekolah Kristen Gloria Peraih Juara 2 Lomba Membuat Video Pembelajaran oleh AISEI

Tips Membuat Video Ala Guru Sekolah Kristen Gloria Peraih Juara 2 Lomba Membuat Video Pembelajaran oleh AISEI

Pembelajaran yang kreatif dan inovatif adalah salah satu solusi terbaik untuk menfasilitasi kemampuan belajar siswa, khususnya di masa pandemi ini. Guru sebagai fasilitator dituntut memiliki kemampuan handal dalam hal pemanfaatan teknologi dan informasi. Salah satu cara untuk merealisasikan hal ini adalah guru harus mampu mendesain model pembelajaran dalam bentuk digital yakni melalui video pembelajaran. Seperti yang dilakukan Ms. Windayani Liling, Guru Mata Pelajaran Tematik SD Kristen Gloria 3 yang berhasil meraih juara 2 dalam Lomba Membuat Video Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Association for International-Minded School Educators Indonesia (AISEI).

 

Ms. Windayani Liling atau yang kerap disapa Ms. Winda memahami, di masa sekolah jarak jauh ini, video materi pembelajaran penting untuk diperhatikan. Pada kanal youtube tersebar ratusan video pembelajaran yang dapat diakses. Akan tetapi tidak semua video tersebut sesuai dengan tujuan dan harapan. Beberapa alasannya karena monoton, kurang menarik dan durasi yang cukup lama, sehingga membuat siswa terkadang merasa bosan. Inilah yang menjadi alasan mengapa guru perlu memiliki skill membuat video pembelajaran yang kreatif dan menarik. Ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan dalam mengemas video pembelajaran, berikut tips dari Ms. Winda agar materi video pembelajaran dapat menarik dan tidak membosankan.

  1. Siapkan skenario

Sebelum memulai rekaman video, terlebih dahulu guru harus menyiapkan skenario, mulai dari pembukaan, isi, dan penutup. Guru dapat mencatat hal-hal yang perlu disampaikan dalam video pembelajaran. Hal ini akan sangat membantu guru untuk meminimalisir kesalahan dan kekeliruan pada rekaman.

  1. Gunakan stimulasi awal yang menarik.

Siswa memiliki rasa penasaran yang tinggi. Keinginan siswa untuk belajar biasanya dipicu oleh rasa penasaran dari pertanyaan yang diajukan di awal. Pertanyaan yang memicu rasa ingin tahu siswa akan membuat siswa mau menyimak video dari awal hingga akhir. Oleh karena itu, tampilan awal video harus disuguhkan dengan pertanyaan sebagai brainstorming siswa ketika menonton video pembelajaran.

  1. Perhatikan ekspresi wajah dan kualitas suara.

Tampil di depan kamera bak presenter memang tidaklah mudah. Akan ada banyak kesalahan ketika berbicara di depan kamera, sehingga dapat memengaruhi ekspresi dan kualitas suara. Minimalisir kesalahan dengan menciptakan suasana yang serius namun santai pada saat pengambilan gambar dan suara. Pastikan memilih tempat yang tenang dan kondusif.

  1. Maksimalkan green screen dengan imajinasi dan animasi

Dengan menggunakan green screen kita bisa menciptakan tampilan video yang menarik karena kita bisa mengganti latar pada tampilan video sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan. Dengan green screen, kita dapat berimajinasi saat mempersiapkan video pembelajaran. Misalnya ketika mengajar tentang hewan, kita bisa menggunakan latar kebun binatang.

Setelah proses rekaman akan dilanjutkan dengan proses editing.

  1. Gunakan kostum dan alat peraga pendukung materi.

Guru bisa menggunakan kostum dan alat peraga yang disesuaikan dengan latar untuk menarik perhatian anak-anak, khususnya kelas SD. Hal ini akan membuat siswa lebih fokus, karena video yang ditampilkan tampak lebih “hidup.”

  1. Gunakan visual yang menarik.

Tampilan visual konten video menjadi kunci daya tarik siswa. Perpaduan warna, jenis tulisan, pencahayaan, bahkan banyaknya tulisan harus disesuaikan. Usahakan tidak terlalu banyak menampilkan tulisan, agar siswa tidak bosan membaca tampilan. Pastikan visualisasi yang ditampilkan mendukung apa yang ingin kita ajarkan.

  1. Optimalkan fitur pada aplikasi yang digunakan.

Ada ratusan fitur yang dapat kita gunakan pada aplikasi pengeditan video. Mulai dari penambahan musik, sound effect, lighting, dan masih banyak lagi. Perhatikan hal-hal detail saat pengeditan. Kesesuaian suara dan visualisasi adalah hal penting dalam memproduksi video pembelajaran.

  1. SJI (Singkat, Jelas dan Interaktif)

Hal yang tak kalah pentingnya adalah durasi video. Usahakan video berdurasi 5-10 menit. Durasi yang terlalu lama akan mengurangi fokus siswa. Oleh karena itu, pastikan materi yang disampaikan dengan singkat, padat dan dapat dipahami secara utuh. Ciptakanlah suasana yang interaktif dengan mengajukan pertanyaan atau soal singkat, agar siswa tidak hanya berperan sebagai penonton, namun juga bisa berinteraksi melalui video yang disajikan.

 

“Membuat video pembelajaran tentu tidak mudah, butuh waktu untuk belajar serta usaha yang keras. Jika kita berpedoman pada salah satu core value Sekolah Kristen Gloria, yaitu Life Long Learning, guru juga harus memiliki hasrat untuk terus belajar. Seseorang pernah berkata, A teacher’s job is easy when there is a desire to learn. Saya percaya kemauan untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri sebagai guru, bersumber dari hati yang mengasihi murid-murid dan hasrat untuk memberikan yang terbaik,” ujar Ms Winda.

 

Sebelum menutup percakapan, Ms Winda juga berpesan sejalan dengan hal di atas, seorang praktisi pendidikan bernama George Courus pernah berkata, “teknologi tidak akan menggantikan guru hebat, tetapi teknologi di tangan guru yang hebat akan menjadi transformasional.” Mari belajar menjadi guru yang berani berkreasi di era digital. Transformasi akan timbul dari semangat guru hebat yang mau terus mengembangkan diri sehingga menghasilkan inovasi yang baru dan bermanfaat bagi murid-murid.

 

New Spirit, New Hope. Soli Deo Gloria.

Leave a comment

New Student Registration Information